Kopi Djawa, Kenangan Toko Buku di Dapur Kopi

Di penghujung tahun 2017, kami mencoba ngopi di tempat baru. Konon dulu tempatnya sangat terkenal apalagi untuk mahasiswa yang menempuh studi di Bandung. Bahkan BJ Habibie adalah salahsatu pelanggannya saat itu. Tempat yang menarik.

Toko Kopi djawa di Jalan Braga adalah tempat kopi yang membangun nostalgia. Dulu tempat ini merupakan toko buku yang berdiri sejak tahun 1955-2015. Kini hampir tidak ada yang berubah, baik bangunan, pintu, jendela dan jenis huruf yang kini digunakan menjadi coffee shop untuk kaum milenial. 

Pertama kalinya kami datang ke sana, ruangan yang dipergunakan baru bagian depan saja. Memang tidak terlalu besar, hanya terdapat meja utama dan kursi panjang dengan beberapa majalah untuk menunggu kopi tersaji. Kami memilih untuk  duduk di samping kaca lebar yang dapat melihat pejalan kaki  melintas di Jalan Braga.

Di dalam ruangannya dibuat nyaman, ketika kami datang ke sana alunan musiknya tenang. Beberapa tanaman hias sengaja memberikan kesan segar ditengah ornamen kayu yang banyak digunakan di dalam ruangan. Saking asyiknya kami bercerita kami lupa tidak menayakan  fasilitas wifi-nya di sini. 

Tidak lama. Pesanan kami sudah bisa diambil, di sini diberlakukan self service jadi kita yang harus membawa pesanannya sendiri. Kami memesan Es Kopi Toko Djawa, lumayan segar untuk cuaca sore Bandung saat itu. Campuran kopi dan gulanya pas, meskipun Akka sendiri lebih menyukai manual brew setiap kali memesan kopi.Oh, iya  selain kopi ada juga cemilan pendamping kopi yang bisa dipesan di sini.

Entah kenapa yang berkesan bagi aku sendiri adalah gelas plastiknya. Lebel yang menandakan Toko Kopi Djawa dengan pintu dan jendela yang lebar. Warna merah yang dominan dan font tulisannya membuat jatuh hati. 

Dan awal bulan September 2018 kami berkunjung kembali untuk kesekian kalinya. Kali ini dengan ruangan yang lebih luas. Di area belakang dijadikan tempat berjualan, tersedia pernak pernik yang menarik dari mulai gantungan kunci hingga ke T-shirt. Selain itu diantara yang membeli mereka diiberikan reminder nomor antrian dimana akan berbunyi seperti alarm ketika pesanan sudah siap diambil.

—

Story by Atta